Pada blog ini kita
sedikit belajar mengenai mesin disel teknologi terbaru...yaitu sistem common
rail.
Mengingat banyaknya
pengaplikasian sistem ini pada kendaraan roda 4 yang terbaru saat
ini....yah!!!...itung-itung buat nambah ilmu...Langsung aja ya! Brooo.....
Pengertian
Mesin Diesel Common Rail
Sedikit
sejarah dari diesel common rail
Teknologi ini sebetulnya telah
dikenal sejak satu abad silam, yang digunakan pada mesin lokomotif dan kapal
selam. Hanya saja common rail di masa itu masih menggunakan sistem mekanis
dalam membuka katup injektor. Common Rail modern, yang berbasis elektronik
kemudian dkembangkan pertama kali pada tahun 1960-an oleh ilmuwan asal Swiss
Robert Huber, yang kemudian dikembangkan lebih jauh lagi oleh Dr. Marco Ganser.
Pada tahun 1990-an, Magneti Marelli, Centro Ricerche Fiat dan Elasis
berkolaborasi membuat prototipe Common rail. Robert Bosch Gmbh, kemudian
membeli paten prototipe tersebut dari Fiat Group untuk dirpoduksi massal. Mobil
penumpang pertama yang mengadopsi Common Rail adalah Alfa Romeo 156 pada
1997.
Namun, penggunaan Common rail modern secara massal
sebetulnya dilakukan di Jepang pada tahun 1995. Hanya saja kendaraan yang
memakai teknologi tersebut adalah truk, bukan mobil penumpang. Pengembangan di
Jepang dilakukan oleh Dr. Shohei Itoh dan Masahiko Miyaki. Dua insinyur yang
bekerja untuk Denso Corporation itu mengembangkan Common Rail untuk kendaraan
berat. Pada Tahun 1995, Common Rail buatan Denso diaplikasikan pada truk Hino.
Apa
itu diesel common rail....?
Injeksi rel bersama atau dalam bahasa Inggris disebut
dengan common-rail injection adalah salah satu metode injeksi
bahan bakar ke dalam ruang bakar dengan sistem penghasil tekanan ditempatkan
terpisah dari injektor itu sendiri.[1] Dalam injeksi rel bersama diperlukan
suatu penampung tekanan tinggi yang terdiri dari rel dan jalur bahan bakar
tekanan tinggi menuju nosel.[1] Tekanan injeksi dapat diatur terpisah
dari putaran mesin dan kuantitas bahan bakar yang terinjeksikan dapat diatur
menurut batasan tertentu.[1] Tekanan di dalam penampung dapat
mencapai 1.600 bar dan dialirkan melalui pipa tegar menuju injektor.[2]Sistem injeksi rel bersama umum digunakan untuk efisiensi bahan bakar yang lebih baik dan pengurangan emisi mesin diesel.[3] Hasil akhir dari penggunaan sistem ini adalah pembakaran yang optimal dalam semua rentang beban.[3]
Keuntungan penggunaan Common Rail:
- Sistem common rail menawarkan peningkatan atomisasi
bahan bakar, sehingga meningkatkan pengapian dan pembakaran dalam mesin
- Sistem common rail juga memberikan peningkatan kinerja,
menurunkan konsumsi bahan bakar, dan membuat getaran mesin lebih halus
- Waktu pembakaran yang lebih sempurna, sehingga
menghasilkan tenaga mesin yang jauh lebih baik.
Sistem pada common rail terbagi atas
(sumber : http://www.partinfo.co.uk/articles/127)
- Electric feed pump (Tidak semua kendaraan menggunakan
sistem pompa bahan bakar elektrik) – Fungsi utamanya adalah memberikan
asupan bahan bakar pompa utama yang mampu memberikan tekanan sangat tinggi
ke "Rail"
- Filter – Memiliki fungsi yang sangat penting sekali
untuk menyaring bahan bakar sebelum memasuki pompa dan selanjutnya
dikirimkan ke Rail dan berakhir di injektor. Injektor ini memiliki tingkat
kerapatan yang sangat kecil dan presisi, sehingga adanya partikel kotoran
pada bahan bakar akan menyebabkan injektor mampet
- Overflow valve – Klep yang mengatur kelebihan bahan
bakar dengan tekanan tinggi untuk dapat kembali ke tangki utama bahan
bakar
- Return manifold – Mengontrol bahan bakar kembali
ke ke tangki utama bahan bakar
- High Pressure pump – Pompa bahan bakar dengan tekanan
sangat tinggi ini merupakan "jantung" dari sistem Common Rail
Injection. Ini adalah alat yang dapat meningkatkan pasokan bahan bakar
sehingga memiliki tekanan yang sangat tinggi. – Saat mesin dalam keadaan
hidup, pompa bahan bakar ini dapat menghasilkan tekanan lebih dari 2.000
BAR – Bandingkan tekanan pada common rail ini dengan tekanan pada
ban kendaraan pada umumnya yang hanya memiliki tekanan sekitar 2,5
sampai 3,5 BAR!
- High pressure control valve (Tidak semua kendaraan
menggunakan sistem pompa bahan bakar elektrik) – . Fungsi
utamanya adalah mengkontrol tekanan didalam pompa (High Pressure
pump). Kontrol ini dilakukan oleh ECU / ECM
- Rail pressure sensor – memonitor tekanan pada sistem
Rail
- Rail – ini adalah terminology ‘common rail’ dimana
bahan bakar dari pompa disalurkan dan disimpan menunggu waktu bukaan
injektor yang dikontrol oleh ECU / ECM untuk selanjutnya disemprotkan ke
ruang pembakaran
- Injectors – Injectors pada sistem common rail dikontrol
oleh ECU / ECM. Penggunaan injector yang berkualitas dengan presisi yang
sangat tinggi akan menentukan tingkat pengkabutan bahan bakar sehingga
menjadi butiran yang sangat halus dan sempurna
- ECU / ECM – Engine Control Unit yang mengatur waktu
buka / tutup injektor, serta lamanya waktu buka injektor. Sistem elekronik
komputer ini saling tersambung dengan berbagai perangkat dan sensor
lainnya (kecepatan mesin, tekanan turbo, beban mesin, dll) sehingga akan
menentukan berbagai faktor lainnya demi memberikan pasokan bahan bakar
yang tepat waktu dengan jumlah yang sesuai.
Cara Kerja
Diatas adalah common-rail (Pic.8)dan ECU
(Pic.10),yang merupakan penggerak utama dari mesin injektor rail bersama. Pada
mesin ini, minyak (solar)di pompa keluar dari tangki oleh pompa bertekanan
rendah menuju saringan, dari saringan solar bergerak menuju pompa dengan
tekanan tinggi (1600-2200bar) menuju ke rail, dan diteruskan ke injektor. Penggerak
daripada injektor itu adalah arus listrik, dimana arus tersebut diberikan oleh
ECU yang mendapat sinyal dari sensor-sensor yang terdapat pada mesin.
Aplikasi Common Rail
Penggunaan Direct Injection
Electronic Commonrail (Common Rail) pada kendaraan bermesin diesel semakin
banyak kita temui beberapa tahun belakangan ini. SUV dan kendaraan 4x4 terbaru
di Indonesia saat ini rata-rata tersedia dalam versi diesel dengan menerapkan
teknologi Common Rail. Sebut saja Toyota Hilux dan Fortuner, Mitsubishi Triton dan
Pajero Sport, Ford Ranger dan Everest, Isuzu D-Max, Nissan Frontier, Mazda
BT50, dan masih banyak lagi.
Berikut beberapa contoh-contoh pengaplikasian common rail pada dunia
automotif;
- BMW: Mesin D (digunakan juga di Land Rover Freelander TD4)
- Cummins dan Scania AB: XPI (Developed under joint venture)
- Cummins CCR : Pompa(Cummins dengan injektor Bosch)
- Daimler: CDI (di Chrysler Jeep dinamakan CRD)
- Fiat Group (Fiat, Alfa Romeo dan Lancia): JTD (juga dinamai MultiJet, JTDm, Ecotec CDTi, TiD, TTiD , DDiS, Quadra-Jet)
- Ford Motor Company: TDCi Duratorq dan Powerstroke
- General Motors Opel/Vauxhall: CDTi (diproduksi oleh Fiat, Isuzu dan GM Daewoo) serta model awal DTi
- General Motors Daewoo/Chevrolet VCDi (lisensi dari VM Motori; juga diberi merek Ecotec CDTi)
- Honda: i-CTDi
- Hyundai-Kia: CRDi
- IKCO: EFD
- Isuzu: iTEQ
- Komatsu: Tier3, Tier4, 4D95 and higher - HPCR seri mesin Diesel.
- Mahindra: CRDe
- Mazda: MZR-CD (1.4 MZ-CD, 1.6 MZ-CD diproduksi denga joint ventura dengan Ford/PSA Peugeot Citroën) serta model awal DiTD
- Mitsubishi: DI-D (belakangan dikembangkan di Mesin 4N1))
- Nissan: dCi, Infiniti menggunakan mesin dCi, tapi tidak diberi merek dCi.
- Proton: SCDi
- PSA Peugeot Citroën: HDI atau HDi (1.4HDI, 1.6 HDI, 2.0 HDI, 2.2 HDI dan V6 HDI dikembangkan secara joint ventura dengan Ford)
- Renault dCi (generasi sebelumnya dTi)
- SsangYong: XDi (kebanyakan diprodusi oleh Daimler AG)
- Subaru: Legacy TD (mulai Januari 2008)
- Tata: DICOR & CR4
- Toyota: D-4D
- Volkswagen Group: TDI (juga digunakan di Audi)
- Volvo 2.4D dan mesin D5 (1.6D, 2.0D diproduksi oleh Ford dan PSA Peugeot Citroen), Mesin Volvo Penta Seri-D
Referensi
1.
^ a
b
c
(Inggris)
O. Bunes, MSc and P.M. Einang, MSc. "[http://www.sintef.no/upload/MARINTEK/PDF-filer/Publications/Comparing%20the%20performance_PME.pdf
Comparing the performance of the common rail fuel injection system with the
traditional injection system using computer aided modelling and simulation]".
International Conference on Marine Science and Technology for Environmental
Sustainability.
2.
^
(Inggris)
Robert Bosch GmbH (2004). "The
Common Rail Diesel Injection System Explained". Swedespeed.com.
3. ^
a
b
c
d
(Inggris)
"Supercharged diesel
engine with a common-rail injection system, United States Patent 7370639".
freepatentsonline.com.